JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Unduh JAKLITERA Mobile
Dapatkan akses ke koleksi literatur terbaik dengan JAKLITERA. Unduh aplikasinya di
Android dan iOS, dan mulai petualangan membaca Anda hari ini!
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000024339
Baca koleksi ini
Ahmad Roestandi, Pengarang carita silat jadi kolonel
Ahmad Roestandi (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Bandung : Majalah Magle, 1988
Deskripsi Fisik
4 halaman : Ilustrasi ; 25 cm
ISBN
-
Subjek
Biografi Indonesia
Bahasa
-
Call Number
A.4.92
Deskripsi
Kliping Ahmad Roestandi Berjudul Ahmad Roertandi, Pengarang carita silat jadi kolonel Bersumber dari Majalah Mangle 11--17 Mei 1988
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Rekomendasi Lainnya
korespondensi
Bahasan atas prasaran OPS BIOSKOP : peranan bioskop untuk turut serta membangun industri film nasional
Chaidir Rachman (Pengarang)
Sentosa Sinulingga
Daftar pengarang Sentosa Sinulingga
Sentosa Sinulingga (Pengarang)
Situmorang, Sitor, 1924/2014
Tjatatan atas interpiu Trisno Sumardjo dengan Affandi
Situmorang, Sitor, 1924-2014 (Pengarang)
Biografi
News 2)(78 : Miroslav Rafaj
Kaisiepo, Manuel
Dinamika sosial politik dalam perspektif historis bagian empat
Manuel Kaisiepo (Pengarang)
Darmanto Jatman
Senyum di kolom - jeng Ngatno
Darmanto Jatman (Pengarang)
Widi Widayat
Cinta bersimbahh darah (43-44)
Widi Widayat (Pengarang)
Pamusuk Eneste / Abdul Chaer, 1943/
Surat-surat untuk Pamusuk Eneste dari Abdul Chaer (3 Agustus & 15 September 1987)
Abdul Chaer (Pengarang)
Pamusuk Eneste / Baraas, Faisal, 1947/
Surat untuk Pamusuk Eneste dari Faisal Baraas (4 Maret 1987)
Faisal Baraas (Pengarang)
Kritik Esai / Poer Adhie Prawoto
Kritik esai kesusasteraan Jawa Modern
Poer Adhie Prawoto (Pengarang)
Willy. A. Hangguman
Dongeng untuk anjeli
Willy. A. Hangguman (Pengarang)
Pandir Kelana
Slamet Danusudirdjo dilantik sebagai Rektor IKJ
Pandir Kelana (Pengarang)
Soegiarso Soerojo, l.1921
Mulut Subandrio merusak suasana tenang di Ibukota : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (121)
Umar Kayam
Ketika pak Kayam pamit pensiun, artis, ilmuwan, penyair tumplek blek
Soekarno, 1901/1970