JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Unduh JAKLITERA Mobile
Dapatkan akses ke koleksi literatur terbaik dengan JAKLITERA. Unduh aplikasinya di
Android dan iOS, dan mulai petualangan membaca Anda hari ini!
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000031011
Baca koleksi ini
Puisi dua belas bulan
Bambang Widiiatmoko (Pengarang)
Edisi
-
Penerbit
Medan : Kedaulatan Rakyat, 2008
Deskripsi Fisik
1 halaman ; 25 cm
ISBN
-
Subjek
Widiatmoko, Bambang
Bahasa
-
Call Number
H.39.973
Deskripsi
Artikel Puisi dua belas bulan menggambarkan suasana perjalanan waktu selama satu tahun, dengan memanfaatkan bulan-bulan dalam setahun sebagai simbol perasaan, pengalaman, dan perubahan suasana hati.
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Rekomendasi Lainnya
Sir Henry Rider Haggard / Daniel Wirawan
Memburu harta karun Nabi Sulaiman (Bagian 57)
Sir Henry Rider Haggard (Pengarang)
Oyon Sofyan
Mengenang poernawan tjondronegoro
Oyon Sofyan (Pengarang)
Abdul Wachid BS
Sajak-Sajak,Abdul Wachid BS, Metafora 1
Abdul Wachid BS (Pengarang)
Abdurrahman Wahid
Mungkinkah demokrasi ditegakkan
Abdurrahman Wahid (Pengarang)
Abdurrahman Wahid
Keseriusan Wiranto menggugat
Slamet Rahardjo Djarot / Sujiwo Tejo, 1962/
Telegram yang menggetarkan itu
Darmanto Jatman
Personal seni & budaya - Darmanto: "absah"
Surat kabar Indonesia
Apakah masih berlaku? anggota ABRI dilarang jadi pendiri, pengurus, pesero, komisaris perusahaan2 & yayasan2 yg mencari laba?
Umar Kayam
Umar Kayam
Kristanto JB dan Efix Mulyadi (Pengarang)
Surat kabar Indonesia
Partai muslimin Indonesia sangat mensyukuri pengangkatan Bung Hatta jadi penasehat Presiden
Esai Indonesia / Sejarah / Studi dan pengajaran / Kesusastraan
Peran Balai Pustaka untuk sastra Sunda
Pramaputra (Pengarang)
Wiwien Wintarto
Menuju Matahari (189-190)
Wiwien Wintarto (Pengarang)
Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Cerbung pedang pusaka Thian Hong Kiam bagian 186--187
Asmaraman S. Kho Ping Hoo (Pengarang)
Soewartono
Mustakaweni tetapkan niat ke Amarta untuk balasdendam menghabisi jiwa Arjuna
Soewartono (Pengarang)
Nabonenar, Bonari.