Bonda bundo bersenandung
Rohani Din (Pengarang)
Deskripsi
Puisi-puisi Bonda(o) atau Rohani Din dan populer dengan panggilan Bonda Anie Din dan Free Hearty di kenal sebagai Bundo Free ini, adalah puisi-puisi yang wajib dibaca di zaman ini! Puisi-puisi yang akan "memuaskan" Horace (Ars Poetica, 2000 tahun silam) perihal dulce et utile (sweet and useful)-nikmat dan bermanfaat. Puisi-puisi yang [menurut hemat saya] merupakan perkawinan antara kebenaran, kepedihan, dan keindahan-perpaduan nilai-nilai etis dan nilai-nilai estetis yang tak dapat disangkal oleh pakar linguistik ulung sekalipun Puisi-puisi Bonda(o) adalah puisi-puisi yang wajib dipelajari dewasa ini! Puisi-puisi yang tak terjebak "uitlaatklep", serta mengisi Unbestimmtheitsstellen" (dalam jargon Roman Ingarden [1893-1970]) begitu rupa hingga puisi-puisi ini ialah mutiara mutiara dalam tumpukan kerikil puisi-puisi gelap/tak bermutu saat ini (Narudin, Penyair, Prosais, Esais, dan Penerjemah)
Ulasan
Koleksi Terkait
Senandung tanah merah : kumpulan pantun dari penyair 5 negara
Rohani Din (Pengarang)
Antologi puisi: nikah kata-kata : Karya Dimas Arika Mihardja dan Rohani Din
Dimas Arika Mihardja (Pengarang)
Menjelang ulang tahun kekasih : Kumpulan 100 puisi 1
Rohani Din (Pengarang)
Koleksi Rekomendasi Lainnya
Relijiusitas sajak-sajak Kang Mad Kan
Setya Yuwana Sadikun (Pengarang)
Kampung Kecil (bagian 1-5) : Cerbung karya Darman Moenir
Darman Moenir (Pengarang)
Bercerita tentang kesibukannya
Paquita Wijaya (Pengarang)
Jangan malu untuk berwirausaha
Pertiwi Hasan (Pengarang)
Sastrawan Darmawidjaja
Cerbung, raden gajah bagian 1-13
Karma Fakhrudin (Pengarang)
Seni, mambo-dance dan kesempatan
J.E. Siahaan (Pengarang)
Umar Kayam, masyarakat pancasila bukanlah rekaan kesusastraan
Cerbung kidung senja di Mataram bagian 34
Asmaraman S. Kho Ping Hoo (Pengarang)
Affandi pelukis penuh sensasi
Musa, Mursidi (Pengarang)
Panggung fana
Gibran, Kahlil (Pengarang)
Surat Fawzy Sa'ied Thaha kepada H.B. Jassin (3 November 1978)
Fawzy Sa'ied Thaha (Pengarang)
Penyerbu dari Paranggubarja dan petualang Kurawa disikat di Dwarawati
Soewartono (Pengarang)
Kok 5 pohon
Putu Wijaya (Pengarang)