JAKLITERA sudah ada versi mobile lho!
Unduh
Yuk, bagikan buku ini!
Salin tautan:
https://perpustakaan.jakarta.go.id/digital-book/detail?cn=INLIS000000000036284
Baca koleksi ini
Adikku Karmila : Cerpen
Purnawan Tjondronagoro (Pengarang)
Edisi
Cetakan pertama
Penerbit
Semarang : Pos Minggu, 1963
Deskripsi Fisik
2 halaman : Ilustrasi ; 25 cm
ISBN
-
Subjek
Cerita pendek
Bahasa
-
Call Number
L.58.1436
Deskripsi
Letnan Pierre yang memimpin kami mencoba menghibur gadis kecil itu, namun tidak berhasil karena tekanan yang telah dialami, terlihat dari noda darah pada gaunnya. Gadis itu mengingatkanlu pada adikkum Karmila.
Ulasan
Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!
Koleksi Terkait
Koleksi Rekomendasi Lainnya
Timbangan buku / Aga Panutan Zaki / A. Mustofa Bisri
Guyon ala Pujangga Islam, timbangan buku kasykul
Aga Panutan Zaki (Pengarang)
Niki Kosasih
Saur sepuh - Satria Madangkara (677)
Niki Kosasih (Pengarang)
Navis, A. A. (Ali Akbar), 1924/2003
Pertemuan sastrawan Jakarta 1986,Dewan Kesenian Jakarta,18-20 maret 1986 : Antara Kebudayaan dan kesenian dengan Undang-Undang Dasar
Navis, A. A. (Ali Akbar) (Pengarang)
Sides Sudyarto DS
Separatisme di Yugoslavia
Sides Sudyarto DS (Pengarang)
Nirwanto Ki S. Hendrowinoto
Kumpulan puisi
Nirwanto Ki S. Hendrowinoto (Pengarang)
Imlhas Dyz's
Puisi Kesempatan
Imlhas Dyz's (Pengarang)
Diah Hadaning
Puisi Diah Hadaning
Diah Hadaning (Pengarang)
Rendra, W.S. (Willibrordus Surendra), 1935/2009
Bengkel teater W.S. Rendra menampilkan Hamlet W. Shakespeare
Biografi Indonesia
Dari mulut ke mulut
Affandi (Pengarang)
Biografi / Korespondensi
Departement of east and southeast asian studies
H.F. Simon (Pengarang)
W.S. Rendra
Memilih model kritik Kresna Arjuna atau Togog-mbilung?
Darmanto Jatman (Pengarang)
Fiksi Indonesia / Cerita Bersambung
Ibuku seorang pesinden, bagian 3 : ringkasan cerita bagian ke 2.
Agnes Yani Sardjono (Pengarang)
Timbangan Buku
Mengukap cara kerja orang teater
Agnes Yani Sardjono (Pengarang)
Esai Indonesia
Hadiah Stalin cambuk untuk bekerja lebih giat
Priyono (Pengarang)
Kritik Esai