

Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia
Shahab, Alwi
Tersedia di:
Deskripsi
Jan Pieterszoon Coen termasuk salah satu Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang keji. Ia juga sangat ambisius. Ketika ia sukses menaklukkan Jayakarta, Coen lalu membangun kota di atas reruntuhan kerajaan itu. Dengan semangat sebagai pemenang Jenderal Coen menyiapkan sebuah nama untuk kota baru tersebut. Tentu saja bukan Batavia melainkan nama sebuah tempat yang memiliki kaitan sejarah dengan dirinya. Apa nama tersebut dan mengapa kemudian menjadi Batavia?Sejarah Batavia selalu menarik untuk disimak karena berkaitan erat dengan cikal bakal lahirnya bangsa dan negara ini. Di sana juga banyak terdapat tempat, budaya, dan cerita unik yang hingga kini masih populer. Dan satu topik yang tak bisa lepas dari cerita tempo dulu tentang Jakarta adalah mengenai Cina. Sebuah komunitas yang sangat khas dan mereka hadir di Batavia lebih dulu ketimbang VOC.Lewat penuturan yang renyah dan ringkas Abah Alwi, melalui buku ini, membawa kita masuk ke lorong waktu Jakarta Tempo Doeloe dan menemukan banyak kisah memikat.
Ulasan
Buku Terkait
Buku Rekomendasi Lainnya

Ratatouille the big cheese koki hebat
JORDAN, Apple ; Donna Widjajanto

u Bahasa Pengantar Dasar. Oleh UHLENBECK, E.M.;
UHLENBECK, E.M.;

Sistem akuntansi perusahaan jasa konstruksi dilengkapi ketentuan perpajakan
PRIANTHARA, Ida Bagus Teddy

Resep favorit untuk usaha sajian mini dalam nampan
TIM IDE MASAK ; ASMORO, Yudho ; HARDIMAN, Intarina

Shalihah ala 4 Wanita Penghulu Surga
; Abyan Al-Fatih

Agribisnis labu kuning
-

Implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar
A'YUN, Iffah Qurrotul

Tak masalah
Zhang, Laurette (penulis) ; Ciptanti (penerjemah) ; Adeline Bangun (editor) ; Yayat Sri Hayati (editor)

Anak muda maen saham tanpa perlu cut loss
Herman Soegoto ; Ifan Afiansa (editor)

Temui Ana di @ Facebook
Shamira

Menguak pemikiran ekonomi ulama klasik
Ikhwan A. Basri (Pengarang)

Awal dan Mira
Utuy Tatang Sontani (Pengarang)

Energi Baik Hari Ini : Selamat Datang di Semesta Raya
Praygih (Pengarang) ; Tim Redaksi Mizania (Penyunting)

Cent deux poemes Indonesiens (1925-1950)
Louis-Charles Damais (Penerjemah)
