Jejak-jejak Mimpi
Frans Nadjira ; Syafruddin Azhar
Tersedia di:
Deskripsi
Semoga cinta, kesetiaan, dan pengabdian menjadi kandil yang tetap menyala menerangi jalan ketika kita kembali ke anasir, pada derap kekal tanpa suara. Sebagai sayap senyap dan kerlip bintang di malam dingin, sebagai sinar tipis yang berkilau di kereta kuda berwarna perak yang berhenti di depan pintu menjemput kita. Jika saat itu tiba, ketika lonceng di menara sunyi berdentang—gaung hening dari tidur lelap—yang menguras air bening dari danau purbawi, ketika kuda-kuda berkilau itu tertunduk pilu, maka gairah perjuangan yang melelahkan akan membaringkan tubuhnya dalam kedamaian sempurna yang dianugerahkan semesta hidup. Ketika kuda-kuda tanpa ringkik menarik kereta meninggalkan halaman, kata-kata terberai akan bangkit dari perca catatan, mekar menjadi bunga-bungayangteruntai, menjadi pelangi di langit bening pelangi pelaminan kita.