Gunung dan Sungai : dalam Al-Quran
M. Ghufran H. Kordi K (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Al-Quran menyebut gunung dengan menggunakan beberapa istilah yang berarti atau terkait dengan gunung, di antaranya: “rawâsiya”, “jabâl”/“jibâl”, “sadda/saddu”, “taudi”, “audiyatu”, dan “a’lâm”. Di antara istilah-istilah tersebut, istilah “rawâsiya” dan “jabâl” atau “jibâl” merupakan istilah yang paling umum digunakan. Ayat-ayat Al-Quran yang menggunakan istilah “rawâsiya” adalah ayat-ayat yang selalu membahas bumi, langit, gunung, laut, dan sungai. Ayat-ayat Al-Quran yang menggunakan istilah “rawâsiya” adalah ayat yang membahas alam raya ini. Sedangkan ayat-ayat yang menggunakan istilah “jabâl” atau “jibâl” membahas berbagai masalah di antaranya: alam, kisah, perumpamaan, ancaman, dan larangan.Untuk menjelaskan sungai, Al-Quran menggunakan beberapa istilah di antaranya “anhâr” dari kata “nahr” yang berarti sungai, “ma’in” dan “mâ’im ma’in” yang berarti air yang mengalir atau mata air. Al-Quran juga menggunakan istilah “’uyûnan” yang berarti mata air-mata air atau sumber-sumber air, dan “yanâbi’a” yang berarti sumber-sumber air, yang juga berhubungan dengan sungai. Tapi, istilah yang paling banyak digunakan Al-Quran untuk menjelaskan sungai adalah kata “anhâr”. Al-Quran konsisten menggunakan istilah “anhâr” yang berarti sungai-sungai untuk menjelaskan sungai sebagai bagian dan berhubungan dengan proses di alam yang sangat kompleks. Al-Quran juga menggunakan istilah “anhâr” untuk menyatakan dan menjelaskan sungai sebagai rahmat Tuhan.