Teheran dalam toples
Aminatul Faizah ; Muhajjah (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
“Kau mau jadi ini?” Aku melihat gambar itu. “Ali, kau harus sekolah dulu jika mau jadi ini. Sayangnya, semua dokter harus bisa bicara. Nanti, kalau ada pasien yang sakit, kau mau memberi tahunya dengan apa? Ketika kau belajar dan guru bertanya, kau akan jawab dengan apa? Kau akan mendeskripsikan penyakit dan bertanya kepada pasien dengan apa?”. Kesepian yang menghinggapi Leila di awal masa keindahannya ke Teheran, Iran, luruh saat bertemu dengan Ali. Ali yang tak mau bicara. Ali yang bagaikan boneka hidup. Ali yang selalu menemani hari-harinya. Dan, Ali juga yang membawanya berkenalan dengan Khafsah serta tiga anak laki-laki keluarga Khan; Faris, Ma’arif, dan Djalaluddin. Keenamnya terikat persahabatan yang rumit di bawah langit Teheran. Hingga, Leila memutuskan kembali ke negara asal ibunya, Indonesia. Nasib akhirnya membawa Leila kembali ke Teheran lima belas tahun kemudian. Menelusuri jejak masa kecilnya, Leila mendapati segalanya telah berubah. Lantas, apa yang telah terjadi pada kelima sahabatnya? Akankah pada akhirnya Ali memperdengarkan suaranya? Bagaimanakah perjuangan Leila mengumpulkan mozaik masa lalu demi mengisi kekosongan hatinya? Apa yang ia temukan di akhir perjalanannya?. Dengan perpaduan latar Teheran, Indonesia, dan Prancis yang apik, kisah demi kisah yang tersaji mengajak Anda melakukan perjalanan akan pencarian makna persahabatan dan cinta. Sungguh menyentuh!