Semua orangtua pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang sukses, unggul, dan berprestasi. Semua orangtua menginginkan agar anaknya menjadi orang yang berhasil. Untuk mewujudkan hal ini, banyak cara yang dilakukan oleh orangtua. Misalnya mengikutkan anaknya pada les bahasa Inggris, Arab, Jerman, Perancis, Italia, dan bahasa yang lain; mengursuskan anak pada sebuah lembaga terakreditasi, entah les piano, les gitar, les model, maupun les olah raga semisal sepak bola, renang, dan jenis olah raga yang lain. Semua hal di atas dilakukan agar sang anak menjadi orang sukses, orang yang bisa menjadi kebanggaan orangtuanya. Pendek kata, semua orangtua menginginkan supaya anaknya menjadi juara, dalam hal apa pun. Kejuaraan yang dimenangi sang anak merupakan kebangaan tersendiri bagi orangtua. Kejuaraan yang dimenangi sang anak memiliki nilai jual yang tinggi bagi orangtuanya di lingkungan sosialnya. Permasalahannya, apakah dengan juara yang berhasil disabet tersebut, sang anak bahagia dan nyaman? Apakah status juara tersebut sesuai dengan kehendak anak? Apakah kejuaraan yang diikuti tersebut merupakan keinginan dan cita-cita sang anak? Pertanyaan-pertanyaan di atas sangat perlu diajukan, kemudian dijawab dengan jujur oleh para orangtua. Pasalnya, sangat banyak dan sering terjadi, saat anak mengikuti sebuah kejuaraan, sebenarnya yang memiliki keinginan dan kepentingan adalah orangtuanya. Sangat banyak anak yang tertekan dengan pilihan yang dia ambil, karena memang tidak sesuai dengan keinginannya.