Di buku ini terdapat sebuah cerita tentang anak berusia 15 tahun bernama Reviera Novitasari yang menderita down syndrome, ia bisa mendapatkan medali perunggu renang 100 meter. Awal lahir Reviera orang tuanya masih belum menerima dan masih sedih dengan keadaan anaknya saat itu, dan akhirnya pada saat Reviera umur 3 tahun orang tuanya bisa menerima keadaan seperti itu. Untuk anak penderita down syndrome, tidak bisa memegang sesuatu seperti pensil, dan tidak bisa berhitung. Tetapi Reviera tidak pernah putus asa. Ia terus berusaha hingga akhirnya Reviera bisa menghitung saat ia kelas 2 SMP dengan perjuangan besar. Lalu ada contoh berikutnya , sepasang suami istri mempunyai 6 anak, keempat anak mereka mengalami tunarunggu, salah satunya bernama Mita, anak perempuan yang memiliki semangat yang tinggi. Ia terlahir dengan keadaan cacat, namun tidak menghalangi ia untuk berprestasi. Bahkan ia bisa memasuki SMP favorit di kotanya, walaupun ia menderita tunarungu seperti ketiga saudaranya, tetapi dia terus berusaha agar bisa membahagiakan keluarganya. Waktu demi waktu berjalan Mita berhasil meraih pendidikannya hingga S2. Kedua orang tuanya terus berusaha mendidik dan memotivasi keempat anaknya yang mengalami tunarungu untuk mendapatkan kesuksesan, dan bangga telah berhasil mendidik seorang wanita yang menderita tunarungu. Masih banyak lagi kisah-kisah penuh makna yang bisa kita kutip dari buku ini, seharusnya kita harus lebih bersyukur ternyata masih banyak orang yang kurang beruntung dari kita. Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk senantiasa bersyukur dengan apa yang kita punya, maka dari itu pada bulan penuh berkah ini perbanyaklah amal ibadah untuk bekal di akhirat nanti.