Pamor dan landasan spiritual senjata pusaka Bugis
Andi M. Irwan Zulfikar (Pengarang) ; Dray Vibrianto Senewe (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Pusaka keramat (heirloom) dalam masyarakat Bugis-Makassar bukanlah semata-mata aksesoris. Seperti tersirat dari istilah Bugis-Makassar, kalompoan-arajang (kebesaran) dan kalebbireng (keagungan), senjata-senjata pusaka tersebut sesungguhnya menghubungkan organisasi sosial kekerabatan, kampung, atau federasi di satu sisi, serta konsep kepercayaan dan mitologi di sisi lainnya. Kini, meskipun masyarakat Bugis-Makassar telah mengalami transformasi politik dan administratif, sebagian besar benda pusaka keramat tersebut masih dapat terus dipertahankan dan dalam taraf tertentu juga dianggap sebagai warisan kultural dan identitas yang paling signifikan. Pertimbangan apa pun mengenai negara atau kerajaan di Asia Tenggara tidak akan lengkap jika tidak menyebut betapa pentingnya benda pusaka keramat. Benda pusaka keramat ini di antaranya memiliki makna kosmologis, sementara yang lainnya memiliki kekuatan magis. Sifat keramat benda pusaka ini lebih ditekankan lagi di Semenanjung Melaya dan Indonesia. Hal ini memuncak dalam konsep aneh di masyarakat Bugis-Makassar, yakni benda-benda pusakalah yang sebenarnya berkuasa, raja hanya memerintah.