Antum A;lamu Bi Umuuri Dunyaakum : (Engkau Lebih Tahu Tentang Duniamu) Antara Pena Dan Pedang 2
-
Tersedia di:
Deskripsi
Menarik dan jelas, tamsil yang digunakan oleh H. Moch. Basofi Soedirman untuk melukiskan apa yang telah kita lakukan dalam periode pembangunan Jangka panjang I dan apa pula dalam jangka panjang II. Ibarat pembangunan itu sebuah kendaraan, maka dalam PJP I itulah, onderdil-onderdil yang masih pretelan ltu dirakit menjadi mobil. Tapi apakah setelah berbentuk mobil, ia terus siap kita larikan-kcncang? Jawab penulis yang adalah Gubcrnur Jawa Timur ltu, tidaklah mungkin. Sebab ia mesti lebih dulu distel "dari balancing ban sampai ke tune up mesin mesti intensif dilakukan agar sanggup jreng; lari kencang tetapi tetap aman dan nyaman di sirkuit, tidak ndut... ndutan ". Merakit mobil dan onderdil-onderdil yang berserakan ini dilukiskan sebagai tamsil untuk pembangunan jangka panjang pertama, 25 tahun pertama sejak 1969. Sementara membuat mobil siap bertanding di sirkuit kompetisi global, ltulah prioritas program pembangunan pada periode jangka panjang kedua, yang berkurun waktu dan 1993 sampai 2019. Periode itu disebut penulis dengan era Proses Tinggal Landas. Salah satu pesan yang ingin disampaikan lewat tulisan berjudul "Pembangunan Dalam Perspektif 50 Tahun Indonesia merdeka", adalah agar orang Indonesia proporsional dalam melihat dan menilai permasalahan. Moch. Basofi Soedirman untuk melukiskan apa pembangunan nasional. Dan tidak latah begitu saja dibandingkan dengan pembangunan yang berlangsung pada bangsa-bangsa lain. Dalam kumpulan tulisan ini, masih dapat dibaca beberapa artikel memank. Di antaranya, tentang polisi, pcrihal kemiskman, mengenai orang tua, almarhum Letjen H. Soedirman, soal pandangan dan sikap 4 kelompok masyarakat terhadap pembangunan dan lain-lain. Isinya yang beragam menunjukkan minat penulisnya yang bervariasi, bernuansa seperti bianglala. Gaya bahasanya jelas, plastis, ceplos gaya Jawa Timuran, diselmgi ungkapan Jawa yang kuat, sehingga membuat gaya dan logat pemaparannya lebih ekspresif seperti di antaranya, kata Yo nggak iso cak!.