Dalam Perjamuan Cinta
Taufiq El Hakim (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
"Cinta". Ya cinta. Kata itu tiba-tiba terlontar dengan derasnya dari mulut si Gadis bagaikan peluru yang muntah dari selongsong senapan. Sangat cepat, menyakinkan dan langsung menembus jantung sasaran. Cinta?, kata ketiga lelaki itu serempak, persis seperti ucapan aamiien yang keluar dari mulut orang-orang yang sedang sholat jamaah. "Ketauilah, cinta sangat penting bagi kalian semua.Cinta sangat penting bagi seorang wartawan. Anda hai wartawan, apa Anda akan membantah bahwa berita paling menghebohkan di abad kedua puluh adalah cinta Raja Inggris kepada Lady Simpson, cinta yang membuatnya harus turun dari singgasana kerajaannya? Anda, wahi para penyair, apa Anda hendak membantah bahwa cintalah yang menyebabkan yterjadnya perang Troya dan memberi inspirasi Homerus untuk membuat syair perang yang selalu dikenang sepanjang zaman ? Anda wahai Musisi, apa Anda hendak membantah kenyataan bahwa sejak ditemukannya seruling dan biola, maka keduanya tak pernah berhenti menyenandungkan lagu cinta ?," kata si Gadis. "Ya kau benar!". Si Gadis terdiam sejenak, diam dalam kemenangan. Sementara ketiga lelaki di depannya hanya terpaku, Namun tak lama kemudian ketiga lelaki itu serempak bertanya ? "Dan bagaimana dengan kamu ?", "Aku?", kata si Gadis gugup dan bingung. Apakah mereka sudah gila? Seorang perempuan seperti dirinya yang sudah mengerti tentang cinta masih perlu ditanya lagi tentang kepentingannya terhadap cinta? Sesaat si Gadis menenangkan diri kemudian berkata. "Cinta?, Aku tidak tahu apa itu cinta, Hai wartawan dan kau Penyair dan Musisi, coba katakan pdaku tentang arti cinta? Siapa yang bisa memberikan jawaban yang tepat untukku, dialah yang menjadi kekasihku ! Si Gadis menundukkan kepalanya untuk bersiap mendengar pendapat mereka tentang arti cinta. Sementara ketiga lelaki itu berebut untuk berpendapat terlebih dahulu, demi meraih anugerah terbesar menjadi kekasih idaman hati si Gadis.