#sobatsakit

#sobatsakit

Takdir Alisyahbana Ridwan, (penulis.) ; Fenisa Zahra, (penyunting.)

Fiksi Indonesia
Detil Buku
Edisi Cetakan pertama ; Cetakan kedua
Penerbit Jakarta : Media kita, 2020 ; 2021
Deskripsi Fisik vi, 198 halaman. : ; 19 cm.
ISBN 9789797946180
Subjek Fiksi Indonesia
Bahasa Indonesia
Call Number KC/813 TAK s ; 813 TAK s
Deskripsi
Jadi Sobat Sakit ini bercerita tentang seorang Takdir Alisyahbana Ridwan yang baru memulai perjalanannya sebagai seorang mahasiswa di tanah rantau. Sebagaimana mahasiswa rantauan lainnya, nama Takdir yang entah mengapa dipanggil Jek ini memulai hari-harinya sebagai mahasiswa dengan menjalin persahabatan. Persahabatan yang terjalin karena senasib sepenanggungan. Sama-sama kena bully waktu OSPEK alias Orientasi Mahasiswa Baru. Sekarang cara ospek tuh beda dengan ospek zaman dahulu yang sering banget bikin mental down. Namun karena Jek tipe pria yang bermental kuat jadi dia iya iya aja walau direndahkan harga dirinya di depan mahasiswa baru lainnya. Begitulah akhirnya Jek mendapat dua orang teman yang kebetulan satu kelas dan akhirnya bisa menyewa satu kamar kos untuk bertiga. Jangan ditanya fasilitas kosnya. Sudah pasti jauh dengan kamar kos selebgram. Kalau kosnya selebgram punya AC dan kasur yang empuk, kosnya Jek mah boro-boro, kipas angin bisa nyala aja syukur alhamdulillah. Seperti kehidupan mahasiswa pada umumnya, Jek dan kedua sobat sakitnya juga mengalami masa-masa puber kedua. Masa-masa ketika jatuh cinta pada perempuan yang disukai. Kehidupan Sobat Sakit ini sebenarnya juga ngga lurus-lurus saja seperti jalan tol. Tapi juga banyak lika-likunya. Mulai dari dihajar oleh kakak senior, niat nyontek saat ujian tapi gagal, diputusin pacar saat lagi bucin-bucinnya, sampai numpang makan di restoran tapi ngga bayar. Begitulah hingga ketiga Sobat Sakit ini akhirnya bertemu dengan seorang saleh yang menuntun ketiganya menuju jalan kebenaran. Meskipun dalam buku ini banyak diceritakan permasalahan yang menimpa Sobat Sakit yang ngga ada manfaatnya untuk diceritakan, namun seperti buku Jek sebelumnya, menyisakan hikmah walaupun sedikit. Jadi meskipun teman bloger harus merogoh kocek sebesar tujuh puluh ribuan untuk memiliki buku ini, tetap ada pelajaran yang bisa diambil kok dari tingkah para sobat sakit di dalamnya. Termasuk soal jodoh yang banyak dikhawatirkan oleh jomlo penggemar Jek di luar sana. Nggak usah pusing mikirin jodoh. Itu sudah diatur. Jodoh bisa datang sendiri, bisa datang lewat perantara, atau datang bersama anaknya yang sudah SMP
Pinjam Buku Ini
Buku ini dapat dipinjam/dibaca di:
Perpustakaan Jakarta - Cikini Dapat dipinjam: 5 | Baca di tempat: 1