Dalam setiap peradaban yang mengenal budaya sejarah, melekat budaya penulisan sejarah, atau historiografi, yang memberikan identitas dan makna masyarakat pendukungnya. Masyarakat tradisional membangun identitasnya dalam bentuk mitologi, sedangkan masyarakat modern lewat pengertian bangsa, atau negara bangsa. Karena itu, setiap generasi menulis sejarah menurut zamannya.
Kelahiran bangsa dan negara bangsa Indonesia setelah Perang Dunia II menuntut identitas baru, dan karenanya menuntut penulisan sejarah baru, yaitu sejarah nasional.