Farmakologi & terapi HIV/AIDS, TBC serta ancaman antimikroba yang resisten terhadap kaum milenial
Muhammad Yanis Musdja ; Ullia Rahmatika (editor) ; Afifah Mayangsari (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
termasuk bibliografi ; Penyakit HIV/AIDS dan Anti Mikroba yang Resisten (AMR) adalah ancaman yang serius untuk kaum Millenial, oleh karena penderitanya dari tahun ke tahun hampir di setiap negara diseluruh dunia jumlahnya meningkat secara tajam. Penyakit ini menjadi momok yang menakutkan bagi setiap orang, karena penyakit HIV/AIDS sampai saat ini belum ada vaksinnya maupun obat yang bisa untuk menyembuhkannya. Obat antiretroviral (ARV) yang ada pada saat ini hanya untuk memperlambat berkembangnya penyakit HIV/AIDS ke tingkat vatal. Sedangkan AMR juga menjadi ancaman yang sangat serius bagi kaum millennial, karena menurut prediksi WHO dalam waktu 10 -15 tahun lagi antibiotik yang ada pada saat ini akan resisten atau tidak bisa lagi digunakan untuk melawan penyakit infeksi yang selama ini menjangkiti manusia, sehingga di era millennial penyebab kematian manusia adalah karena penyakit infeksi. Pada saat ini, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) umumnya meninggal karena menderita tuberculosis (TB), karena ODHA antibodinya sudah lemah sekali, sedangkan untuk mengobati TB diperlukan kerja sama antar antibodi dengan obat-obat TB, sedangkan obat-obat TB yang ampuh saat ini seperti Rifampisin dan Stretomisin semakin banyak yang resisten terhadap penderita TB. Sebagaimana kita kita ketahui di zaman abad pertengahan saat antibiotiK streptomisin dan rifampisin belum ditemukan, penyebab utama ummat manusia di dunia adalah karena TB, pada saat itu penyakit TB sangat ditakuti, karena siapa yang menderita TB maka itu adalah pertanda lonceng kematian bagi mereka. Bakteri yang sudah resisten terhadap antibiotik bila menular kepada orang lain, maka bakteri tersebut akan tetap resisten terhadap antibiotik tersebut. Bakteri yang resisten inilah yang akan menular kepada banyak kaum millennial. Oleh karena itu penyakit HIV/AIDS, AMR dan TB adalah merupakan ancaman yang serius bagi kaum millennial. Disisi lain ada info dan iklan yang salah kepada kaum millennial, bahwa penggunaan kondom akan dapat menghambat penularan HIV/AIDS, ini adalah merupakan iklan atau info yang sangat salah, karena kondom hanya sangat sedikit sekali dapat menghambat penularan HIV/AIDS sebagaimana diuraikan dalam buku ini. Buku ini adalah sangat penting bagi mahasiswa kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, perawat, bidan dan bidang kesehatan lainnya serta masyarakat yang ingin tahu tentang masalah farmakologi dan terapi HIV/AIDS, AMR dan TB. Untuk kesempurnaan buku ini, kami mengharapkan saran dan kritik oleh teman-teman sejawat bidang kesehatan, sehingga untuk penerbitan selanjutnya akan lebih baik adanya.