Di samping kitab hidayah, Al-Qur’an juga kitab suci yang penuh mukjizat. Kemukjizatan Al-Qur’an bersifat maknawi, bukan hissi (materi) yang bisa dilihat sebagaimana mukjizat para nabi terdahulu seperti tongkat Nabi Musa. Karena itu, Al-Qur’an akan terus memberikan pencerahan pada setiap zaman, sampai kapan pun.
Al-Qur’an juga sakral (suci). Membacanya dinilai ibadah. Membaca satu hurufnya mendapatkan 1 pahala (kebaikan) yang akan dilipatgandakan sampai 10 kali.
Membaca Al-Qur’an tidak membosankan bagi pembacanya walaupun dibaca ribuan kali. Bahkan, bagi sebagian orang, membaca Al-Qur’an mempunyai kenikmatan tersendiri.
Di samping menjadi penawar (syifa’) penyakit hati, Al-Qur’an bisa juga dijadikan jampi-jampi terhadap penyakit lahir seperti sihir, gangguan jin, dan sebagainya.
Al-Qur’an juga menghimpun isi kitab-kitab suci sebelumnya. Al-Qur’an memuat berbagai persoalan kehidupan; cerita masa lalu dan masa mendatang; persoalan dunia dan akhirat; persoalan lahir dan batin; persoalan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Masih banyak lagi keistimewaan-Al-Qur’an yang telah terbukti hingga saat ini. Tidak seorang pun mampu menandinginya semenjak diturunkan sampai kapan pun. Buku ini merekam tepian kecil dari samudra keistimewaan Al-Qur’an.