Tidak pernah terpikir dalam hidup Haia kalau dia harus mengalami kekerasan fisik dan verbal dari bibinya, bahkan dilecehkan oleh kakak sepupunya. Lebih parahnya, Haia dipaksa bekerja di tempat yang banyak hidung belangnya.
Tidak tahan dengan perlakuan buruk mereka, Haia mencoba mengejar mimpinya mendapatkan beasiswa S-2 ke Korea Selatan. Sayangnya, beasiswa yang diperolehnya dicabut pemerintah. Namun, profesor tempat ia bekerja, menawarkan Haia menjadi istri kedua dari keponakannya yang tinggal di Korea karena alasan tertentu dengan imbalan S-2 Haia dibiayai sampai lulus.