Bagaimana rasanya ketika orang yang kita cintai, orang yang telah kita percaya untuk membina rumah tangga, tiba-tiba harus membagi rasa cinta dan sayangnya kepada orang lain, terlebih orang itu adalah suami sendiri yang melakukan perselingkuhan dengan perempuan lain? Bukan perempuan jauh yang tak dikenal, melainkan orang yang dekat, salah satu pegawai yang dikenal oleh sang istri yang bekerja di perusahaan suaminya. Peristiwa mengerikan tersebut telah dirasakan oleh Fiya. Sakit luar biasa dirasakannya ketika suaminya, Hasan, mengakui perselingkuhannya dengan pegawainya, Putri. Bagaimana bisa seorang suami dengan teganya “bermain di belakang” istrinya yang sangat mempercayainya dan mencintainya?