Afganistan : negeri yang koyak oleh perang
Qaris Tajudin (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Di masa lalu, Afganistan seperti negeri dongeng. Alamnya sangat indah. Dataran tingginya memiliki bukit yang berlapis-lapis yang menjaga dari kekejaman cuaca yang kerap tak menentu. Lembahnya yang subur menjadi begitu berwarna-warni di musim semi, saat mereka merayakan Nauruz di bulan April. Sungai-sungainya mengalirkan air yang sangat dingin, dari es di gunung-gunung tertinggi mereka yang meleleh di musim panas. Masyarakatnya hidup dalam damai. Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional yang menjaga keharmonisan. Spiritualisme dan sufisme menjadi pemandu mereka dalam beragama. Pada pertengahan Agustus 2021, dunia dikejutkan oleh kembalinya Taliban. Dalam serangan yang amat singkat, mereka berhasil menguasai kembali Kabul, setelah 20 tahun mereka tinggalkan. Dunia melihat kembalinya Taliban seperti melihat hantu yang bangkit dari kuburnya. Bagaimana mungkin kekuatan yang sudah dikalahkan 20 tahun lalu itu bangkit kembali?