Perempuan dengan badai di perut
kamu datang dengan kereta malam ke jaya negara.
Dini hari kamu sampai
tanpa sempat mencuci muka.
Kamu masuki peron
yang berbau sampah.
Kamu muntah.
Seorang lelaki memegang lenganmu.
Kamu ucapkan terimakasih.
Tetapi tiba-tiba kamu merasa
lelaki itu mencopet dompetmu.
Mulutmu menganga
lantaran kaget.
Bukannya akan bersuara.
Tetapi lelaki itu tegas:
Dengan sabar ia tinju mulutmu.
Kereta api lewat.
Orang-orang lewat bersama dompetmu,
kamu bangkit dari lantai kotor
Di mana tadi kamu terkapar.
Dengan mulut bengkak dan berdarah
kamu hampiri penjaga keamanan.
Ia pandang kamu dengan jijik
dan sebelum kamu sempat berkata
ia membentak: "Pergi"