Kemelaatan menyebabkan Sardiman hidup berkelana. Tapi cita-citanya tetap teguh, ingin menjadi orang yang berguna dan mendapat pendidikan cukup. Lewat derita serta deraan hidup akhirnya ia lulus menjadi dokter. Waktu bertahun-tahun bersakit-sakit itu kelak membawa hikmah yang sangat berguna baginya.
Setelah cita-cita tercapai, ia bukanlah menjadi orang yang sombon. Tapi dengan bekal keahlian serta pengalamannya ia dapat menolong sesamanya, termasuk orang yang telah memusuhinya dulu.