Berisi 47 puisi terbaru karya Taufik Ikram Jamil, buku ini merupakan bagian ketiga dari rangkaian buku puisi Taufik. Sebelumnya, ia telah menerbitkan "tersebab haku melayu" (1985) dan "tersebab aku melayu" (2010). Puisi-puisi Taufik, seperti biasa, mengajukan tema kemelayuan yang kental. Namun, berbeda dari Sutardji Calzoum Bachri, sebagaimana diungkapkan dalam kata penutup Goenawan Mohamad, Taufik justru "memberi bobot yang tinggi kepada makna di dalam kata". Satu buku puisi yang layak dikoleksi oleh pencinta sastra Indonesia hari ini.