Latar belakang kultur santri Hilmi membuatnya menghadirkan para tokoh dengan cara berbeda. Ia tidak melihat realitas secara hitam-putih, segalanya sangat bergantung dari kacamata mana kita memandangnya. Benar bahwa ajaran dan norma menjadi pengikat hidup manusia agar menjadi makhluk beradab, tetapi di sisi lain ada orang-orang yang terseret melakukan sesuatu yang tidak normatif karena didorong keadaan.