Laksamana Portugis Pedro Alvares Cabral tiba di pantai Amerika secara kebetulan. Angin Atlantik yang berubah-ubah telah mencegahnya mengikuti rute yang direncanakan, yaitu rute pendahulunya Vasco de Gama, yang melewati Tanjung Harapan untuk berakhir di India. Pelayaran Cabral sangat dramatis karena, di lepas pantai Afrika, salah satu kapal armadanya menghilang ke laut dengan seratus lima puluh pelaut di dalamnya yang tidak pernah ditemukan jejaknya. Yang benar-benar meresahkan dari kecelakaan itu adalah bahwa kapal itu tenggelam tanpa alasan yang jelas, bahkan bukan karena badai. Kemudian, mencari angin yang menguntungkan untuk menuju ke Tanjung Harapan, Cabral melayang ke barat. Segera para pelautnya menemukan rumput laut yang panjang dan bengkok di permukaan laut dan melihat burung berperut buncit terbang lewat. Sore itu juga, mereka melihat daratan. Berlabuh di teluk tropis yang indah, Cabral mengirim salah satu perwiranya untuk menjelajahi pantai dan sungai.