Filsafat menjadi imaji yang senantiasa mengidentifikasi bahwa waktu melintas di atas interval linearitas. Ia membentang dari belakang ke depan. Itulah cara manusia modern menyikapi tahapan sejarah. Modernisme, yang menjadi basis filosofi peradigma modern yang mengajarkan bahwa masa lalu itu adalah bagian kekinian. Filsafat hukum yang senantiasa bertumpu pada berbagai ragam aliran, paham, keragaman antropologis dan keberagaman politis menjadi titik ideal fleksibilitas dari filsafat hukum itu sendiri. Di mana realitas yang kita hadapi, seperti hidup di era membibitnya perubahan sebagai hasil dari dinamika/akselerasi yang terus mengepung dan mengapung dari waktu ke waktu.