Pembangunan dan pengembangan kawasan geopark di Indonesia
Sofyan Suwardi (Pengarang) ; Yunus Kusumahbrata (Pengarang) ; Hanang Samodra (Pengarang) ; Ratdomo Purbo (Penyunting) ; Sam Permanadewi (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Indonesia sebagai negara super power alam dan budaya, merupakan negara kepulauan dengan luas 5.193.250 km² yang terbentang sepanjang 3.977 mil dari Samudera Indonesia hingga Samudera Pasifik, menjadikan Indonesia memiliki lautan yang luas sekitar 3.273.810 km² dengan jumlah pulau sebanyak 17.508. Berdasarkan letak geologisnya, Indonesia berada di dua jalur pegunungan sirkum besar (jalur pegunungan sirkum Mediterania dan jalur pegunungan sirkum Pasifik) dan merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Australia, dan lempeng pasifik. Akibat posisi tersebutlah, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah berupa keragaman geologi, keragaman hayati (flora-fauna), dan keragaman budaya sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa atas kekayaan alam yang dimilikinya. Sumber daya alam yang berlimpah tersebut merupakan modal dasar dalam pembangunan untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam rangka mensejahterakan rakyatnya. Geopark Global UNESCO, meskipun umurnya jauh lebih muda dibanding konsep perlindungan dan pelestarian lainnya (Warisan Dunia, Cagar Biosfer, Memory of the World, dan sebagainya), mengalami perkembangan yang cukup cepat dan dapat diterima serta dikembangkan di banyak negara karena sifatnya yang luwes dan lebih banyak berpihak pada masyarakat setempat. Hingga November 2017, sebanyak 127 Geopark Global UNESCO tersebar di 33 negara di dunia. Perkembangan geopark di Indonesia pun sangat pesat, terhitung sejak tahun 2008 hingga saat ini Indonesia memiliki 2 kawasan Geopark Global Unesco dan 9 kawasan Geopark Nasional, serta 10 kawasan Aspiring Geopark Nasional. 5 kawasan geopark nasional yang baru ditetapkan pemerintah Indonesia pada November 2017 yaitu Geopark Nasional Belitung, Geopark Nasional Bojonegoro, Geopark Nasional Tambora, Geopark Nasional Maros Pangkep, dan Geopark Nasional Raja Ampat. Hal tersebut dikarenakan konsep Geopark telah menjadi salah satu ikon dalam pemanfaatan sumber daya geologi di Indonesia yang memberikan harapan baru dalam upaya pelestarian alam serta peningkatan ekonomi lokal maupun regional di Indonesia.