Sesuai namanya, Abintara diharapkan kelak bisa menjadi Bintara Polri oleh sang ayah. Pintar dalam
hal akademik dan non akademik serta didikan keras sejak kecil, tak lantas membuat Abin bisa dengan mudah merealisasikan keinginan ayahnya itu. Tekanan dan trauma masa kecil membuat alam bawah sadar Abin membentuk pertahanan diri sehingga lahirlah kepribadiannya yang lain-bengis dan tidak segan menyakiti siapa pun yang mengusik kehidupannya. Suatu hari, sebuah peristiwa berdarah melibatkan Abin dan menjadikannya dalam status tersangka. Hilang sudah kesempatan Abin untuk menjadi anggota Polri.