Perempuan yang menunggu di lorong menuju laut
Dian Purnomo (Pengarang) ; Ruth Priscilia Angelina (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Shalom Mawira kehilangan ayahnya yang tak kembali dari melaut. Bertahun-tahun setelah itu, dia terus menunggu. Dengan gigih dia menjaga Sangihe, merawat lorong-lorongnya, supaya ayahnya dapat menemukan jalan pulang. Sayang, sebuah perusahaan asing mengendus kekayaan emas di perut bumi Sangihe. Dengan keras kepala orang-orang yang berlindung di balik kekuasaan itu berusaha mengeruk dan mencemari tanah subur yang menjadi ruang hidup rakyatnya. Shalom menolak untuk diam. Bersama warga Sangir lainnya, dia berjuang. Segalanya dia pertaruhkan. Waktu, uang, tenaga, kebebasan. Berbaring di aspal, dijebloskan ke penjara, hingga mengikuti upacara menambah nyawa. Sebutlah dia perempuan gila. Namun, Shalom barangkali adalah kita, perempuan dan rakyat yang hanya ingin menyelamatkan tanahnya. Mampukan Shalom mempertahankan lorong menuju laut tempat dia menunggu ayahnya, atau tanah Sangihe akan musnah ditelan ketamakan?