JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Hitam putih Ganjar :  jejak kepemimpinan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah

Hitam putih Ganjar : jejak kepemimpinan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah

Bambang Setiawan (Pengarang) ; Budiawan Sidik Arifianto (penulis) ; Reza Felix Citra (penulis) ; Karina Isna Irawan (penulis) ; Debora Laksmi Indraswari (penulis) ; Vincentius Gitiyarko Priyatno (penulis) ; Dian Lintang Sudibyo (penulis) ; Yulius Brahmantya Priambada (penulis) ; Prasetyo Aribowo (penulis) ; Bambang Setiawan (editor)

Edisi -
Penerbit Jakarta : Kompas Media Nusantara, 2023; © 2023 Ganjar Pranowo
Deskripsi Fisik xvi, 376 halaman : Ilustrasi ; 23 cm
ISBN 9786231600554
Subjek Ganjar Pranowo
Bahasa Indonesia
Call Number 923.2 BAM h

Tersedia di:

Perpustakaan Jakarta - Cikini
Dapat dipinjam: 5

Deskripsi

Ungkapan Ganjar Pranowo tersebut seolah ingin memastikan bahwa ia adalah orang yang tidak ragu untuk mengambil keputusan. Kalau memang harus putih ya putih, kalau harus hitam ya ia akan pilih hitam. Namun, apa pun pilihan yang diambil, harus merupakan niat yang lurus dan dijalankan secara tegas, seperti tegasnya garis hitam putih. Jejak kesederhanaan yang menempanya dari kecil membuat Ganjar lekat dengan pilihan-pilihan, yang meskipun tak harus dipilih, apa pun risikonya. Pilihan pada hitam atau pada putih, keduanya memiliki konsekuensi. Namun, mengambil tanggung jawab atas pilihan, terkadang menjadi lebih penting daripada memilih itu sendiri. Lahir dari keluarga polisi sederhana, sering kali kekurangan, menjadikan Ganjar banyak memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh kaum papa, kaum yang kerap tersingkirkan dalam beragam struktur sosial yang mengekang. Kondisi semacam ini pula yang membuatnya mengerti upaya yang harus dilakukan agar tetap dapat bertahan hidup. Pengalaman sejak kecil hingga bangku kuliah, membuatnya lebih dekat dengan gagasan-gagasan marhaenisme Soekarno dan membentuknya sebagai sosok nasionalis. Ia memilih menjadi titian generasi untuk mengembangkan generasi muda. Dan, ia menanting masyarakat miskin dan mereka yang terdiskriminasi agar melewati jembatan ke arah berdikari dan menggapai kesetaraan. Nilai-nilai gotong royong yang di era sekarang ini cenderung hanya sesayup sampai, di tangannya menjadi kearifan lokal yang berkembang menjadi kekuatan. ; Bibliografi : halaman 355-358 ; Indeks : halaman 369-376

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!