Berislam di jalur tengah : dinamika pemikiran keislaman dan keindonesiaan kontemporer
Aksin Wijaya (penyunting) ; A. Yusrianto Elga (penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Indeks : halaman 457-472 ; Bibliografi : halaman 413-438 ; Islam hadir dari Tuhan, dan diperuntukkan bagi manusia. Karena itu, Islam pasti berdialog dengan peradaban manusia. Buku ini ditulis oleh para pemikir muslim yang berafiliasi dengan peradaban Indonesia, sehingga pemikiran Islam yang lahir dari mereka berwajah Indonesia, berwatak moderat, senantiasa berada di jalur tengah, dan mencerminkan keindonesiaan yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Sebagai seorang Muslim, kita semua tahu bahwa Al-Quran adalah sumber pertama dan utama segala praktik hidup seorang Muslim. Kita pun juga sepakat bahwa Rasulullah Muhammad adalah penafsir pertama sekaligus suri tauladan paling kafir terhadap seluruh ajaran Islam yang dimaksudkan Allah. Seluruh jalan dan cara berIslam kita kini, dalam segala keragaman mazhab serta alirannya, tentu sama-sama memaksudkan untuk menetapi Islam sebagaimana yang diwariskan Rasulullah tersebut.