JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Rasina

Rasina

Iksaka Banu (Pengarang)

Edisi Cetakan pertama, Maret 2023 ; Cetakan kedua, Juni 2023
Penerbit Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), 2023; ©Iksaka Banu
Deskripsi Fisik xxvii, 587 halaman ; 20 cm
ISBN 9786024819866
Subjek FIksi Indonesia
Bahasa Indonesia
Call Number KC/813 IKS r ; 813 IKS r

Tersedia di:

Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Dapat dipinjam: 2

Deskripsi

Tahun 1755. Menjelang kebangkrutan VOC, imperium dagang terbesar di dunia, Jan Aldemaar Staalhart dan Joost Borstveld, sepasang petugas hukum, menemukan diri mereka terseret pusaran arus besar penyelundupan budak dan opium, yang melibatkan sejumlah orang penting di Batavia-Ommelanden. Rasina adalah seorang budak bisu yang leluhurnya menjadi korban pembantaian massal oleh Jan Pieterszoon Coen saat VOC berupaya membangun monopoli perdagangan pala di Banda pada tahun 1621. Sebagai pelayan rumah tangga sekaligus budak nafsu tuannya, Rasina menjadi saksi hidup banyak hal tak terduga yang membuat jiwanya terancam. Perjumpaannya dengan Staalhart serta Joost Borstveld membuat keadaan menjadi semakin rumit, berbahaya, sekaligus membawa harapan baru. Di pertengahan abad ke-18, Kompeni Hindia Timur sudah melewati masa kejayaan mereka sebagai penyumbang terbesar Zaman Keemasan Negeri Belanda. Pudar karena ulah para pejabat Kompeni yang tidak memiliki cita-cita lain di tanah koloni, kecuali menumpuk harta secepat mungkin lewat korupsi atau perdagangan gelap bersama para saudagar pertikelir. Jan Aldemaar Staalhart dan Joost Boorsveld, petugas hukum Batavia dan Ommelanden, menemukan diri mereka terseret pusaran besar arus penyelundupan budak dan opium yang melibatkan orang penting dengan kekuasaan sangat besar. Di antara para budak selundupan itu ada Rasina, yang leluhurnya menjadi korban pembantaian massal warga Banda tahun 1621 oleh Jan Pieterszoon Coen, Gubernur Jenderal Kompeni. Sebagai pelayan rumah tangga sekaligus budak nafsu tuannya, Rasina mengetahui banyak hal yang membuat jiwanya terancam.

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!