Pergolakan di tanah Jawa : perang kekuasaan para raja
Ardian Kresna (Pengarang) ; Alfatori (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Buku ini mencoba untuk membahas konteks kesejarahan perjalanan yang melatarbelakangi kemelut Jawa di abad 16 serta beberapa aktor yang terlibat di dalamnya hingga munculnya ketokohan Pangeran Dipongoro sebagai aktor antagonis: yang memiliki label “pemberontak”. Dialah tokoh penghujung perlawanan di tanah Jawa dalam menghadapi kekuasaan bangsa Eropa (Belanda) sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Antiklimaks konfrontasi Perang Jawa ditandai oleh kekalahan pertempuran yang kemudian memaksanya berunding dengan utusan Belanda. Pangeran pemberani dari Kraton Yogyakarta itu harus kalah dalam menghadapi strategi perang yang diterapkan oleh lawannya dan akhirnya harus dibuang. Kekalahan tersebut adalah sebagai fase yang menandai dimulainya periode kolonisasi modern Belanda di Indonesia yang berakhir dengan kedatangan Jepang pada tahun 1942. Tak bisa dipungkiri bahwa melalui Perjuangan Pangeran Diponegorolah, akhirnya membukakan mata Belanda ketika kekuatan penuh kolonialismenya yang begitu dasyat dalam upaya menggerus peradaban Jawa. Menghancurkan orde lama Jawa untuk selamanya, serta mendorong kekuatan Identitas Nasional di masa selanjutnya dalam konfrontasi frontal program kolonialisasi Pemerintah Hindia Belanda dan meneruskan rintisan VOC yang telah bangkrut. ; Bibliografi : halaman 381-386