Wabah Covid-19 telah mengubah rumah menjadi kantor, mengadu anak muda dengan orang tua, dan memperlebar jurang antara kaya dan miskin, pendukung partai politik berbeda, pemakai masker dan pembenci masker. Beberapa bisnis, seperti perusahaan olahraga rumahan Peloton, pembuat perangkat lunak konferensi video Zoom, dan Amazon bangkit dan mendapati diri mereka nyaris kewalahan menghadapi luapan permintaan konsumen. Sementara itu, industri lain seperti restoran, agen perjalanan, perhotelan, dan hiburan (live entertainment), harus mati-matian bertahan untuk menghindari kebangkrutan. Penulis buku laris New York Times, Scott Galloway berpendapat, pandemi belum menjadi agen perubahan, melainkan percepatan tren yang sudah berjalan dengan baik. Dalam Pasca-Corona, ia menguraikan kontur krisis dan peluang yang ada di depan. Beberapa bisnis, seperti monopoli teknologi yang kuat, akan berkembang sebagai akibat dari disrupsi tersebut. Industri lain, seperti pendidikan tinggi, akan berjuang untuk mempertahankan proposisi nilai yang tidak lagi masuk akal ketika kita tidak dapat berdiri bahu-membahu. Scott Galloway menghadirkan analisis mendalam dan mendesak tentang siapa yang akan menang dan siapa yang berisiko kalah di dunia pasca-pandemi. Menggabungkan humor khasnya dan gayanya yang ceplas-ceplos dengan wawasan bisnis yang tajam dan sesekali kemarahan yang memang pada tempatnya, Galloway menawarkan peringatan dan harapan dalam ukuran yang seimbang.