Kakakku, bongsoon

Kakakku, bongsoon

Gong Ji-young (Pengarang) ; Hyacinta Louisa (Penerjemah) ; Selsa Chyntia (penyunting)

Fiksi Korea -- -- Novel
Detil Buku
Edisi Cetakan pertama
Penerbit Ponorogo : Haru Media Sejahtera, 2022; © Ji-young Gong, 2010
Deskripsi Fisik 252 halaman ; 19 cm.
ISBN 9786235467054
Subjek Fiksi Korea -- -- Novel
Bahasa Indonesia
Call Number 895.73 GON k
Deskripsi
Setelah menutup telepon dari ibuku, aku tidak beranjak dari meja di tepi jendela dan duduk di sana untuk beberapa waktu. Jendela di rumah baruku ini menghadap ke arah selatan, sehingga sejak pagi sinar matahari awal musim semi sudah masuk melalui sela-sela tirai tua. Mungkin karena itulah debu yang sudah lama ada di sela-sela tombol telepon terlihat jelas di mataku. Di antara angka 1 dan 2, di antara angka 2 dan 3.... Akan tetapi, sudut antara angka 4 dan 1 serta antara angka 2 dan 1, kemudian antara angka 8 dan 9 tampak samar-samar terbebas dari debu. Sepertinya di sela-sela angka 4 dan 1 serta di sela-sela angka 8 dan 9 tidak ada debu karena aku sering menggunakannya saat menelepon ke rumah orangtuaku. Setelah kuingat-ingat, aku terakhir kali menggunakan telepon itu sebulan yang lalu, saat angin musim dingin masih bertiup di lereng pegunungan ini. Aku menelepon ibuku setelah bertengkar hebat dengan petugas pindahan mengenai uang. Setelah itu, sepertinya tidak ada hal lain yang membuatku memakai telepon. Ah tidak, ternyata pernah. Ketika aku memasang gas di rumah dan mengajukan penyambungan nomor telepon. Tapi saat itu aku meminjam telepon pemilik rumah sehingga tidak memakai telepon ini. Pada usia 6 atau 7 tahun, dia melarikan diri dari kekerasan ayah tirinya. Lalu, dia tinggal bersama saudara ibunya, yang menelantarkannya di keramaian. Dia juga pernah bekerja pada seseorang, tapi tidak pernah dibayar. Akhirnya, Bongsoon tinggal dan bekerja di keluarga Jjang. Bagi Jjang, Bongsoon bukan sekadar pembantu. Perempuan delapan belas tahun itu adalah orang pertama yang melihat wajah Jjang saat lahir, orang pertama yang menenangkannya saat menangis, dan satu-satunya di dunia ini yang memihak Jjang. Jjang tumbuh bersama dengan kesedihan yang dialami Bongsoon yang terus menerus menderita dan bernasib buruk. Inilah kisah pembantu di Seoul pada 1960-an, dari sudut pandang majikan yang berusia 5 tahun.
Pinjam Buku Ini
Buku ini dapat dipinjam/dibaca di:
Perpustakaan Jakarta - Cikini Dapat dipinjam: 3
Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin Dapat dipinjam: 5