Tafsir Minangkabau : kritik Abdul Karim Amrullah terhadap budaya lokal Minangkabau dalam tafsir al-burhan
Helfi (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Abdul Karim Amrullah merupakan sosok yang membidani kelahiran Muhammadiyah di Minangkabau, termasuk membidani kelahiran pers Minangkabau yang diilhami dari majalah al-Manar di Mesir yang dipengaruhi oleh pemikiran M. Abduh dan Rasyid Ridha dan kegiatan-kegiatan lainnya yang membuat decak kagum terhadap pemikiran dan keberanian ayah dari Buya Hamka ini. Prinsip yang dijalankannya kadang menentang arus bahkan dengan cara “tabujua lalu, tabalintang patah” akhirnya ia berhasil mengubah paradigma adat dan budaya dalam jalinan yang harmonis. Keberanian Haji Rasul dalam mengungkapkan pemikiran dan perasaannya, pada sebagian tempat tidak jarang menimbulkan “karuah” di antara para ulama Minangkabau atau para pemuka adat. Namun kelurusan hati dan idealisme dengan berpegang teguh kepada keislaman dan keindonesian, menyebabkan Haji Rasul berhasil menyebarkan ide-ide brilian.