Dulu, Gia pernah punya cita-cita, layaknya anak SMA lain yang pasti pernah bermimpi akan menjadi apa saat besar nanti. Membuat skenario di kepalanya sendiri, ingin berkuliah di sini, lalu bekerja di bagian ini, bertemu seseorang yang dicintai, dan hidup bahagia-bagai negeri dongeng. Namun, ketika kehidupan berjalan, cita-cita itu hilang dan tergantikan oleh kenyataan hidup yang ternyata jauh lebih penting.