Eksistensi teks kitab suci yang dijadikan grundnorm system dalam fikih ekonomi terus diuji kompatibilitas dan universalitasnya dalam menjawab problem ekonomi modern. Apakah teks fikih ekonomi yang harus dipaksa tunduk terhadap konteks dan realitas ekonomi global? Ataukah sebaliknya, konteks dan relitas ekonomi globallah yang semestinya dipaksa tunduk pada otoritas teks fikih ekonomi? Atau jika perlu, keduanya harus dinegosiasikan secara moderat dan eklektis. Berpijak pada tekstualitas fikih an sich dengan mengabaikan realitas dan konteks ekonomi global tentu tidak dapat dibenarkan. Pun demikian, mengabaikan teks dan hanya melihat konteks dan realitas ekonomi saja juga bukanlah pilihan yang tepat. Oleh karenanya, karya ini mencoba menyajikan diskursus tekstulitas dan kontekstualitas fikih ekonomi dalam bentuk pemikiran fikih ekonomi para juris kontemporer. Karya ini akan membawa pembaca untuk mengarungi samudra pemikiran fikih ekonomi Yusuf Qardawi, Baqir ash-Sadr, Abdullah Saeed, Jasser Auda, Umer Chapra, Muhammad Yunus, Ahmad Dahlan hingga Mohammad Hatta. Semoga karya sederhana ini mampu menjadi perspektif alternatif ditengah dua kutub ekstrim yang memilih untuk tunduk pada teks atau konteks secara membabi-buta.