Agama-agama berhadapan dengan masyarakat : pendekatan pada ilmu agama-agama 5
Olaf H. Schumann (Pengarang) ; Adri B. Setiawan (Penyunting) ; Hana Pattinama (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Tatanan kehidupan manusia terbagi-bagi ke dalam berbagai kelompok menurut kelas sosial, ras, etnis, keyakinan, dan berbagai penggolongan lainnya yang menimbulkan beragam masalah. Terjadi realitas ketika satu kelompok (yang memiliki kuasa atau kekuatan berlebih) menindas dan berhasrat untuk menguasai kelompok lain yang lebih inferior atau lemah, serta tidak dapat berbuat apa-apa. Berbagai konflik pernah dan kerap terjadi di tengah masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah konflik agama yang sampai kini masih saja terus menghantui kehidupan dan kerukunan hubungan antarpemeluk agama. Ketidakpahaman mengenai ajaran atau kurangnya wawasan terhadap agama lain sering kali memicu konflik antaragama. Pada masa lampau, hubungan di antara umat atau pemeluk agama biasanya ditandai oleh ketegangan dan permusuhan yang disebabkan oleh self-understanding bahwa mereka masing-masing memeluk agama paling benar, sebagai satu-satunya pemilik kebenaran. Baru ketika masyarakat menjadi plural, timbul kesadaran di kalangan pemeluk dan pemimpin agama mengenai pentingnya, bahkan mendesaknya, pemikiran ulang dan penataan kembali hubungan di antara pemeluk agama. Pembahasan dalam buku ini membantu para pembaca untuk mengenali dan memahami perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam tiga agama abrahamik (Yahudi, Kristen, Islam) serta juga makna agama dalam ajaran Taoisme dan Shintô. Selain itu, pembaca juga disuguhkan dengan kupasan-kupasan lain bernas terkait gagasan mengenai misiologi, relasi antara Martin Luther dan Islam di era Reformasi, kaitan antara hukum syariah serta pemisahan agama dengan negara, pemikiran Immanuel Kant mengenai akal dan moral, serta pemikiran Moses Mendelssohn mengenai agama dan negara.