JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Gereja eksistensial :  paradigma berteologi secara kontekstual di bumi Indonesia

Gereja eksistensial : paradigma berteologi secara kontekstual di bumi Indonesia

Campbell-Nelson, John (Pengarang) ; Campbell-Nelson, Karen (Pengarang) ; Fredrik Y.A. Doeka (Pengarang) ; Samuel Benyamin Hakh (Pengarang) ; Emanuel Gerrit Singgih (Pengarang) ; Junus E.E. Inabuy (Pengarang) ; Young, Rebecca Blair (Pengarang) ; Mesakh A.P. Dethan (Pengarang) ; Andreas A. Yewangoe (Pengarang) ; Ira D. Mangililo (Pengarang) ; Trince B. Dondu (Pengarang) ; Julianus Mojau (Pengarang) ; Zakaria J. Ngelow (Pengarang) ; Lazarus H. Purwanto (Pengarang) ; Isakh A. Hendrik (Pengarang) ; Suwarto Adi (Pengarang) ; Lintje H. Pellu (Pengarang)

Edisi cetakan pertama
Penerbit Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2022; © 2022 oleh Fredrik Y.A. Doeka dan Isakh A. Hendrik
Deskripsi Fisik xiv, 378 halaman ; 23 cm
ISBN 9786234150421
Subjek Teologi Kontekstual / Teologi Kristen / Gereja / Paradigma
Bahasa Indonesia
Call Number 230 CAM g

Tersedia di:

Perpustakaan Jakarta - Cikini
Dapat dipinjam: 3

Deskripsi

Kumpulan tulisan dalam buku ini berada di bawah judul: Gereja Eksistensial; sub judul: Paradigma Berteologi secara Kontekstual di Bumi Indonesia. Judul ini muncul akibat keprihatinan sang jubilaris terhadap kemiskinan absolut di dunia ketiga, khususnya, di lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Judul ini berkelindan dengan isu kemiskinan absolut yang didengungkan dalam persidangan World Council of Churches (WCC) sejak tahun 1970-an, yang kemudian dirumuskan dalam tema besar: Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC). Artikel-artikel yang disumbangkan oleh para penulis mengusung upaya-upaya untuk menjadikan nilai-nilai spiritualitas-eklesiologis yang bersifat kontekstual sebagai bagian dari aksi bersama segenap warga gereja dalam rangka me nanggapi rapuhnya persekutuan kristiani yang banyak dipengaruhi oleh kolonialisasi, modernisasi dan globalisasi. Untuk itu, para penulis mencoba mendialogkan nilai-nilai spiritual eklesiologis dengan nilai-nilai spiritual lokal, yang juga dihidupi oleh warga gereja setempat. Dialog diharapkan berujung pada realisasi gereja eksistensial yang mencirikan karakteristik bergereja yang khas karena memperhitungkan potensi masing-masing warganya sebagai kekuatan jasmani dan rohani, yang dapat diandalkan untuk mengatasi berbagai kemelut hidup.

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!