Drama sejarah 1832
Remy Sylado (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Ada peristiwa sejarah apa di tahun 1832 sehingga sastrawan Remy Sylado menulis naskah drama yang kemudian dipentaskan dan diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Drama Sejarah 1832? Jika kita kaitkan dengan sejarah kehidupan Pangeran Diponegoro, 1832 adalah tahun dimana Sang Pangeran beserta istri diasingkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda ke bentang Fort Amsterdam - Manado, sementara pengikutnya bersama Kyai Mojo ditawan di Tondano. Tentunya akan timbul pertanyaan mengapa Remy Sylado mengangkat episode kehidupan Diponegoro di pengasingan dalam dramanya? Mengapa bukan kisah kepahlawanan Diponegoro ditengah berkecamuknya perang Jawa (1825-1830) yang dipentaskan, atau peristiwa tertangkapnya Diponegoro yang menginspirasi Raden Saleh untuk menuangkannya dalam lukisan legendarisnya? Mengapa yang ditulis Remy adalah peristiwa ketika Diponegoro telah kalah dan diasingkan? Tampaknya Remy yang juga telah menulis novel Pangeran Diponegoro : Menggagas Ratu Adil (Penerbit Tiga Serangkai, 2007) melihat ada satu hal yang penting dan menarik disaat Diponegoro berada dalam pengasingan di Manado pada tahun 1832. Di tahun itu ia melihat peristiwa yang menarik dimana saat Diponegoro dan pengikutnya berada di Manado terjadi perlintasan kebudayaan yang unik dari dua latar keyakinan Kristen dan Islam di atas latar agama suku yang saat itu dianut masyarakat Minahasa yang berlangsung secara damai dan mesra. Bagi Remy peristiwa di tahun 1832 itu adalah cermin ideal keberagaman dalam kerukunan sejati. Itulah yang menjadi alasan utamanya menulis naskah drama ini.