Kampung terakhir
Ahmat Marasabessy (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Di seberang pulau tertampak dengan jelas kota asalku, kerinduanku tempat kembali pada Rabb-ku, dengan pandanganku yang begitu jauh seluas mata memandang, seluas lautan yang memisahkan diriku dengannya, aroma angin yang khas tentang kota itu telah tercium begitu menyengat di pada hidungku, kutarik napas yang dalam sedalam dalamnya hingga memenuhi seluruh rongga dadaku kemudian naik sampai ubun-ubunku, membayangkan sebantar lagi diriku akan menampakkan kaki pada kota asalku itu, di seberang jembatan kayu perahuku seakan melambai-lambaikan layarnya memanggil diriku untuk segara berlayar membelah lautan yang luas ini sebab rasa-rasanya perahuku juga rindu dengan pasir putihnya yang indah rumah bagai perahuku, dengan senyum penuh kebahagiaan kuucapkan salam kerinduan cinta karena Rabb-ku pada perahu, salam Allah pada lautan, salam Rabbul’alamin pada angin kemudian kunaiki perahuku dan berlayar menuju kota asalku.