Merayakan kesendirian
Fauziyah Almunazar (Pengarang) ; Firda Sulistiana (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Patah hati? Bagaimana jika kita menyebutnya dengan merayakan kesendirian saja. Bahwa, luka-luka yang ada juga berhak bersuara dan diterima hadirnya sebab semakin ditolak adanya maka semakin lama sembuhnya. Jika bersama banyak sakitnya, lebih baik sendiri saja. Bagian terbaik dari merayakan kesendirian adalah merayakan rasa sakitnya dengan menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Hidupku disediakan Tuhan bukan hanya untuk perihal patah hati. lika dipikir-pikir lagi, aneh saja rasanya jika aku benci kamu padahal kamu pernah baik. Ya biasalah, patahnya masih baru waktu itu, jadi kamu adalah tersangka utamanya. Sekarang aku sudah kembali baik-baik lagi dan jika mengingat yang lalu, aku tertawa sendiri karena pernah sebodoh itu perihal patah hati seakan dunia saat itu berhenti di aku. Seakan sedih yang ada di bumi dilempar padaku semua.