Catatan harian penghuni wisma atlet
Aritonang, Keke Taruli (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Covid-19 dapat menyerang siapa saja. Tidak membedakan profesi, jabatan, kaya, miskin, agama, suku, maupun ras. Dalam buku ini, aku menceritakan pekerjaanku sebagai guru. Selama pandemi Covid-19, aku mengajar dari rumah melalui zoom. Selain mengajar, aku juga tetap menjalankan tugasku sebagai ibu rumah tangga. Mengurus tiga anak dan suami yang masih dalam proses pemulihan stroke yang menyerangnya pada April 2020. Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, berisi tentang catatan awal mula aku terpapar. Bagaimana aku merasakan sakit di tubuhku, kehilangan nafsu makan, kehilangan sukacita, dan juga kehilangan semangat untuk menjalani hari-hari, di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Pada bagian kedua, aku menceritakan hari-hariku juga keluargaku selama di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran. Bagimana aku bertemu dengan sesama pasien yang sebelumnya tidak kukenal, untuk saling berbagi cerita. Bagaimana Team Cobra (TNI, Polri, Nakes, dan relawan sipil) di RSDC Wisma Atlet Kemayoran melayani para pasien yang terpapar Covid-19 dengan sabar dan selalu memberikan semangat, sehingga aku dan keluargaku boleh pulih. Buku catatan yang sederhana ini sengaja kutuliskan, agar jejak pandemi Covid-19 kelak tidak hilang begitu saja dan menjadi sejarah bagi kehidupan keluargaku. kehidupan orang-orang yang mengalaminya, baik di Indonesia, bahkan bagi dunia yang sama-sama mengalaminya pada akhir Tahun 2019 dan sampai kapan berakhir, tidak ada yang tahu. Aku tujukan buku ini bagi semua orang yang saat ini berada di garda terdepan, para dokter, nakes, relawan, satgas Covid yang sampai saat ini masih berjuang dan melayani orang-orang yang terpapar Covid-19, percayalah Tuhan yang melindungi dari marabahaya pandemi ini. Kutujukan juga buku ini, bagi siapa saja yang saat ini masih berjuang melawan Covid-19, percayalah kalau sudah waktu-Nya, Tuhan pasti memulihkan. Buat siapa saja yang belum terpapar Covid-19, jangan takut ataupun malu bila pada waktunya mendapat giliran. Buat siapa saja yang sampai sekarang belum juga percaya adanya Pandemi Covid-19, biarlah melalui tulisan ini setidaknya timbul sedikit kepercayaan itu. Buat siapa saja yang telah ditinggalkan oleh orang- orang yang dikasihinya karena Covid-19, percayalah itu sudah rencana terbaik dari Tuhan bagi kehidupan Anda. Semoga melalui catatan kesaharianku sebagai seorang guru maupun ibu rumah tangga dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini, ada pelajaran yang dipetik. Kiranya ada juga pembaca yang terinspirasi untuk menceritakan pengalamannya dalam menghadapi Covid-19.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya
Aspek Hukum Dalam Bisnis Richard Berton Simatupang
SIMATUPANG, Richard Berton
Bisnis Internasional, Indonesia, Asean Dan Dunia
PANGLAYKIN, J
Pijat atas tekan bawah
HOMARIO, Billy ; OKTAVIA, Widyawati
Tahukah Anda ? Sinyal Tubuh Ketika Akan Sakit
Setyadi Budiono
Ustadz Abdul Somad Tentang Wanita
Abdul Somad (Pengarang)
Acuan Ringkas : dBase IV
Deborah L
Salem Falls
-
Republik Gila Bola : 103 Jam Tayang Per Minggu Puluhan Juta Penonton Ratusan Klub
-
Bahasa indonesia untuk perguruan tinggi
Mokh. Yahya (Pengarang) ; Sigit Arif Wibowo (editor)
Strawberry Shortcake-Best Friends Forever
Brooke, Samantha (Pengarang)
Set boundaries, agar hidup kita menjadi tenang : pentingnya punya batasan pribadi, sedekat apapun hubungan kita dengan orang lain
Tawwab, Nedra Glover (Pengarang) ; Sofia Mansoor (alih bahasa)
Tutur dedes : doa dan kutukan
Amalia Yunus (Pengarang)
Cyberbullying : hak-hak digital right on online safety
Sayid Muhammad Rifqi Noval (Pengarang)
How to run a country : panduan klasik untuk pemimpin modern
Cicero, Marcus Tullius (Pengarang) ; Christina M. Udiani (Penyunting) ; Y.D. Anugrahbayu (Penerjemah)