Hanya lewat kertas ini aku berharap dia akan kembali. Entah esok, saat aku terbangun di pagi hari dan melihatnya duduk di samping tempat tidurku, atau saat malam aku terlelap, lalu tiba-tiba dia membangunkanku dengan pelukannya. Sosok pria bernama Agri, dalam kesehariannya menantikan sang Ayah pulang. Ayahnya tega meninggalkannya bersama adiknya, Kamil, untuk wanita lain. Namun, Agri tetap menanti Ayahnya dengan setia. Semua kerinduan dia tuangkan dalam lembar-lembar kertas, lewat kertas, yang selalu dia taruh di bangku terminal. Dia berharap sang Ayah datang dan membaca semua rasa rindunya. Sungguh mengejutkan, sosok pria yang sangat mirip dengan Ayahnya adalah seorang ayah dari artid papan atas. Apakah itu Ayah Agri? Bila iya, mungkinkah Ayahnya kembali kepada Agri?