

Penentuan waktu-waktu salat perspektif fikih dan astronomi
Sofwan Jannah (Pengarang) ; Soya Sobaya (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Bibliografi: halaman 167-177 ; Indeks: halaman 242-245 ; Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era sekarang ini sepatutnya disyukuri dengan menata ulang dan menelaah kembali fenomena alam (posisi matahari) yang dijadikan acuan untuk mengetahui waktu- waktu salat, terutama untuk Magrib, Isya, dan Subuh. Hal ini berdasarkan realitas di lapangan bahwa akhir Magrib yang dinyatakan sebagai awal waktu Isya terlalu lambat, karena sudah terlalu jauh dari hilangnya mega merah dan terbitnya bintang terang, bahkan sudah memasuki gelapnya malam secara sempurna. Demikian pula awal Subuh yang sekarang terjadi terlalu dini, karena fajar kazib pun belum terbit, apalagi fajar sadiq. Maka dengan ditemukan alat deteksi pengaruh cahaya matahari berupa Sky Quality Meter (SQM) dan kamera DSLR yang mampu mendeteksi dan merekam fenomena alam yang sesuai petunjuk Alquran dan Sunnah Rasulullah Saw khususnya pada saat Magrib, Isya, dan Subuh.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Hambatan Hambatan Dakwah
AR-RASYID. Muhammad Ahmad

Kiat sukses menetaskan telur ayam
HARTONO, Tirto ; ISMAN ; NINA

Menanamkan kerjasama dalam keluarga : mengubah tugas rumah tangga menjadi menggembirakan
LOTT, Lynn

3 G gendut ganteng gila
SALFHALI, Noa ; FLO

Pengaruh Motivasi Kerja Kinerja Individual ; Sistem Kompensasi Finansial terhadap Kepuasan Kerja Dr. Edi Siregar, M.M.; editor : Wilson Nadeak
SIREGAR, Edi,. Dr. M.M.

Manajemen Seni Pertunjukan Edisi 2
JAZULI, M

Riwayatku riwayatmu
; Bruno

Sepatu kaca : Tentang seorang gadis cantik yang terobsesi menjadi seorang putri seperti di negeri dongeng
-

Ringtone : ringkasan teori dan evaluasi bahasa indonesia SMP/MTs kelas VII, VIII, IX
Asul Wiyanto

Wipe & clean a-maze-ing abc
Nur Diah Susihanah (Pengarang)

Bubblepop #2
Marifah, Mia (Pengarang) ; Khairina, Esa (Pengarang) ; Ahmad Mahdi (Penyunting)

Esei-esei orang republik
Mangunjaya, Y.B.

Do plants eat food?
Sally Morgan

Stop overthinking : lebih happy jalani hidup dengan tidak berpikir berlebihan
Trenton, Nick (Pengarang) ; Muhammad Fahmi Lubis (Penerjemah) ; Marina Ariyani (Pengarang)
