

Historiografi lokal : babad Ponorogo dan kepahlawanan masyarakat ponorogo
Ahmad Choirul Rofiq (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Perlawanan masyarakat Ponorogo terhadap pemerintah kolonial Belanda dikategorikan sebagai gerakan patriotik yang melawan penindasan Belanda. Gerakan itu bersifat multi kausal karena dilatarbelakangi oleh situasi politik penjajahan bangsa asing yang merugikan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Ponorogo. Sebelum adanya penjajah, pemerintah Kabupaten Ponorogo mempunyai kebebasan dalam menentukan arah pembangunan. Namun ketika berada di bawah cengkeraman penjajah, pemerintah Kabupaten Ponorogo dipaksa mengikuti segala peraturan yang ditetapkan penjajah. Adapun pada masa setelah kemerdekaan, pemerintah Kabupaten Ponorogo melaksanakan pembangunan untuk mengisi kemerdekaan yang arahnya disesuaikan dengan program-program pemerintah pusat. Dengan tercapainya tujuan pembangunan daerah Ponorogo,makapara pemimpin Ponorogo telah menunjukkan sikap patriotisme dan kepahlawanan yang didasari oleh semangat cinta tanah air.
Ulasan
Buku Terkait
Buku Rekomendasi Lainnya

Cerdas Beragrobisnis : Mengubah rintangan menjadi peluang berinvestasi
RAHARDI, F ; Lukito Adi Marianto

Garis Kehidupan I
HIKARI, Ronal

Mengenal Etika
ROBINSON,Dave ; Chris Garratt ; Agus Salim ; Chris Garratt

NU vis-a-vis negara : pencairan isi, bentuk dan makna
FEILLARD, Andree ; LESMANA

Sersan keroro red : edisi hiper maniak
YOSHIZAKI, Mine

Dirty Beasts
DAHL, Roald

Cerdik mencintai : cinta tak gentar dusta!
CHANDRA, Jusra

Perilaku keorganisasian
ARDANA, Komang ; MUJIATI, Ni Wayan ; SRIATHI, Anak Agung Ayu

Sains Manajemen : Introduction to Management Science
TAYLOR III, Bernard W

Komunikasi Politik, Media, Dan Demokrasi
Henry Subiakto ; Rachmah Ida

Only human
; Maulida Ulil ; Achmad Muchtar ; Kiki Riskita Sari

Ibrahim rindu Allah
-

Kompilasi pasal-pasal ketentuan pidana dalam peraturan perundang-undangan di luar KHUP
Tim Redaksi Tatanusa

Kecil-kecil punya karya : mirror, mirror on the wall
Queennara Zahra S.J (Pengarang) ; Haya Aliya Zaki (Penyunting) ; Vicky Larasita (Penyunting)
