Pada usia dua puluh tahun Hawking terkena skerosis lateral amitrofik yang membuatnya tak bisa bergerak dan berkomunikasi sama sekali. Dokter meramalkan hidupnya tinggal 2 tahun lagi. Namun, mukjizat terjadi. Ramalan kematian itu justru membangkitkan semangat Hawking. Ia maju terus , menikah dan punya anak, serta mengukir prestasi-prestasi menakjubkan di bidang sains. Siapa yang akan mengira bahwa lelaki yang lumpuh total ini mampu mengembara ke batas-batas jagat raya dalam pikirannya? Biografi ini juga menceritakan kisah pencarian Teori Segala Hal, teori yang akan dapat meramalkan asal-usul jaga raya dan semua hal yang akan terjadi di dalamnya – termasuk kuda mana yang akan memenangkan lomba Kentucky Derby tahun depan dan saat kematian Anda. Semua direncanakan dengan logis dan hanya dengan memasukan saru persamaan sistematis.