

Rindu Pancasila : Merajut Nusantara
KARIM, Mulyawan ; Mulyawan Karim
Tersedia di:
Deskripsi
Meski telah setengah abad Indonesia merdeka, kita belum juga berhasil mewujudkan sepenuhnya kelima sila Pancasila. Dengan kebebasan beragama yang seyogiaya menjadi manifestasi dari sila pertama, misalnya, masih saja dihadang berbagai ancaman. Usaha penegakan hukum yang terseok-seok akibat masih kentalnya budaya korupsi, kolusi dan nepotisme; semangat separatism dan konflik horizontal masih muncul di sana-sini, pergerakan demokrasi yang tak kunjung tuntas, serta kemiskinan yang masih terus menerus membelit sebagian anak bangsa, merupakan ancaman sangat serius bagi kelangsungan bangsa dan republik ini. Buku ini berisi kumpulan esai tentang makna kemerdekaan Pancasila yang terlupakan, yang dimuat dalam harian Kompas dalam rangka peringatan kemerdekaan ke-65 Indonesia. Ditulis sejumlah tokoh nasional dan pengamat. Buku ini diharapkan dapat ikut memperluas cakrawala pemikiran anak bangsa yang menginginkan Indonesia bias menggapai cita-cita kemerdekaannya yang hakiki.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Alat Pengangkat dan Pompa
UTOMO

Analisa hubungan pemerintah pusat dan daerah di Indonesia
KAHO, Josef Riwu

Guru sebagai motivator perubahan
ISJONI

Teori ringkas, latihan soal dan pembahasan IPS SD kelas IV, V, VI siap ujian akhir SD Sulasmi
SULASMI

Dinosaurus Ekstrem : Dinosaurus Paling Dungu di Dunia
MATTHEWS, Rupert ; TANUADJI, Sylvia

Menguasai 250 karakter mandarin dasar jilid 2
LEE, Philip Yungkin ; KHARITAS, Ignatius Edhi ; PRIYANTO, Dwi Wahyu ; ROOSALINA

Jurus pintar menyelesaikan TPA dalam hitungan detik
AL-FATHIH, Mukhtar

Cara Mudah Lolos Psikotes
HARIWIJAYA

Anggukan ritmis kaki pak kiai
Arief Koes Hernawan ; Nurjannah Intan

Agama Pelacur : Dramaturgi Transendental
-

Esei-esei orang republik
Mangunjaya, Y.B.

Bahagia itu sederhana
MIM Yudiarto (Pengarang)

Around the world in eighty days : five weeks in a balloon
Verne, Jules (Pengarang)

Tasbih merapi : rubuh kota dalam gempa, rasa jiwa berpelukan mendekap silsilah : keabadian
Hamdy Salad (Pengarang)
