

Madinah : Kota suci, piagam Madinah, dan teladan MUHAMMAD SAW
MISRAWI, Zuhairi
Tersedia di:
Deskripsi
Hlm 477-482 ; Salah satu keistimewaan Madinah daripada kota-kota lainnya, kota ini identik dengan Nabi Muhammad SAW. Setelah Nabi melaksanakan hijrah dari Mekkah ke Madinah, kota ini kemudian disebut sebagai Madinah al-Nabi atau kota Nabi. Hal ini karena kehidupan Nabi serta ajaran – ajarannya yang luhur di kukuhkan di kota tersebut. Di kota ini pula Nabi berhasil membangun tatanan masyarakat yang adil, damai, dan berkeadaban yang menunjukkan keteladananya. Di kota ini pula masa – masa terakhir kehidupan Nabi ditulis dengan tinta emas. Bagaimana mengenai Piagam Madinah? Piagam ini merupakan upaya yang sungguh – sungguh dari Nabi untuk membangun toleransi. Beliau ingin menunjukan kepada umatnya bahwa kepemimpinannya akan mengedepankan toleransi, perdamaian, dan keadaban yang mengukuhkan Islam sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta alam.
Ulasan
Buku Terkait
Buku Rekomendasi Lainnya

Disney's ensiklopediku yang pertama : anggrek - bahan bakar
LUKMAN, Cecilia

Pembinaan dan pengembangan KUD (Koperasi Unit Desa) : inspres no. 4 tahun 1984
PEMBINAAN dan pengembangan KUD

Cara asyik belajar bahasa Inggris lewat humor
CHESTA, Endra Akila ; LEONI, Tina

The world encyclopedia of : destroyers frigates & submarines
IRELAND, Bernard ; PARKER, John

Ekonomi kreatif, ekonomi baru : Mengubah ide dan menciptakan peluang
SURYANA

Fitur-Fitur Asyik Excel Wajib Anda Kuasai
KUSRIANTO, Adi

Seri Anak Hebat : Aku Sayang Bundaku
Marlina Dini (Pengarang)

Bidadari Bidadari Surga
TERE, Liye (Pengarang)

The three little rabbits
Stanley, Mandy (Pengarang)

Az-zikra : terjemah dan tafsir Al-Qur'an dalam huruf arab dan latin juz 6-10 (jilid 2)
Bachtiar Surin

Gleen's urologic surgery : seventh edition
-

Kaguya-sama: love is war 11
Akasaka, Aka ; Ayu Arsandhi (alih bahasa) ; Seryan Wira Ganda (editor)

Sejarah sosial pantekostalisme : pionir dan konteks seabad GPdl dalam studi global
Tambunan, Elia (Pengarang) ; Tim Editor Gunung Mulia (editor)

Pagi di Bacukiki : Sehimpun Puisi
Ahmad Kohawan (Pengarang) ; Ikawati Iskandar (editor) ; Ariffudin (penyunting)
